Mengenal Market
Setelah
kita punya produk dan kita juga sudah mempunyai goal yang akan kita capai. Kita
juga menyiapkan resource, dari modal, infrastrukur, SDM, telah kita siapkan
semua.
Ada
satu hal yang penting yang harus kita pahami dan kenal juga, yaitu soal Market
atau pasar atau target market kita. Sudahkah kita paham dengan market kita?
Seberapa paham dan mengenalkah market dengan produk kita?
Market
terdiri dari tiga temperature, yaitu Cold Market, Warm Market dan Hot Market.
Kita
harus paham, bahwa tidak semua market akan paham dan langsung membeli produk
kita. Banyak dari market yang baru mengenal produk kita, tetapi tidak siap
untuk membeli. Kita harus mengedukasi market untuk memahami produk yang kita
tawarin. Perlahan-lahan, tahap demi tahap melalui beberapa proses. Setiap
market melalui proses yang tidak sama, masing-masing ada yang cepat ada yang
lambat.
Kita
mulai dari tahap pertama ya,
Kita menghadapi tahap pertama,
yaitu Cold Market
Yang
pertama kita lakukan ialah memulai pengenalan diri sebagai penjual dan membangun
pengenalan produk mulai dari awal. Cold
market itu market yang betul-betul belum paham dengan produk kita. Makanya kita
tidak bisa dihadapan cold market langsung menawarkan produk, bisa-bisa malahan
akan antipasti kepada kita.
Maka
kita membangun hubungan emosi yang baik, jalin kedekatan yang tulus. Kemudian secara
perlahan kita akan mengenalkan produk. Kita giring secara perlahan pengenalan
produk kepada market. Sehingga secara bertahap, cold market akan mengenal kita
dan mulai menegnal produl kita.
Tahap Kedua, Secara Perlahan Cold
Market akan Bergerak ke Warm Market
Pada
tahap ini, market mulai mengenal produk kita. Kita juga terus memberikan
edukasi produk, dan informasi-informasi lain yang diperlukan.
Pada
Warm market ini, market secara perlahan sudah mulai mempelajari produk dan
mulai banyak pertanyaan terkait produk, harga, fasilitas, keuntungan atau
manfaat, dan lainnya. Nah, pada tahap ini kita sebagai penjual harus mempunyai
skill menjawab pertanyaan, dan kemungkinan pertanyaan-pertanyaan lain dari
market.
Misalnya,
calon customer bertanya berkaitan dengan harga, stok, dan fasilitas yang di
dapat. Berkaitan dengan harga yang mahal, maka kita dapat menjelaskan tentang
manfaat, kualitas, keuntungan memakia produk kita, dan layanan purna jualnya.
Kita harus bisa menjelaskan sampai warm market betul-betul paham dan puas.
Setelah
melalui tahap ini, warm market akan mulai berpindah kepada hot market.
Tahap Ketiga, Warm Market Akan
Berpindah Menjadi Hot Market
Tahap
Hot Market ini, ibaratnya kita tinggal memanen. Calon customer kita sudah paham
dengan produk, mempunyai alasan untuk membeli, sudah menyukai produk kita,
sudah yakin bahwa produk kita bagus, dan mempunyai uang untuk membeli.
Setelah
kita ingatkan, mereka akan tinggal transfer saja, sesuai harga yang kita
tawarkan. Ketika kita menindaklanjuti proses ini, kita sudah mempersiapkan
semua. Kita siapkan produk, dan sudah yakin produk tanpa cacat. Kita juga sudah
memberikan pelayanan yang terbaik, serta memproses jual beli dengan
sebaik-baiknya.
Ini
adalah momen yang harus kita tindaklanjuti dengan sekuat tenaga. Ketika calon customer
sudah menjadi hot market, maka wujudkan dengan penjualan. Lanjutkan dengan
proses transaksi.
Jangan sampai karena kelalaian kita tidak siap
menangani customer. Mereka sudah tidak ada selera lagi untuk membeli. Maka akan
sia-sia perjuangan kita dari mengedukasi sampai menggiring ke proses penjualan.
Sumber
: Saputra, Rendy. 2017. Understanding
Business. Billionaire Sinergi Korpora. Bandung-Jawa Barat
0 Komentar