Substansi dari Value Produk
Salah
satu yang menjadi kegalauan dari orang-orang yang hendak berbisnis adalah,
produk apa yang mau dijadikan bisnis. Sebagai produsen atau penjual, dibutuhkan
atau tidak oleh customer. Semua ini memerlukan penelaahan yang panjang.
Berbicara
bisnis, maka bisnis adalah berbicara tentang mencetak profit dan mendapatkan cash. Untuk itu, sangat penting seorang
pebisnis memiliki pemahaman tentang finansial. Laporan keuangan adalah gambaran
nyata yang terlihat ketika bisnis mencetak profit dan menghasilkan cash.
Akan
tetapi yang terjadi adalah, kita terdepan mnegejar cash, tetapi lupa dengan substansi bisnis itu sendiri.
Profit
akan terjadi ketika ada transaksi, yang membeli produk kita dan mengharapkan
manfaatnya dengan mengeluarkan uang untuk sesuatu yang kita tawarkan kepada
customer.Jadi, inilah substansi bisnis yang sebenarnya.
Substansi
bisnis adalah kegiatan yang terjadi untuk mentransaksikan nilai kepada pasar.
Ketika orang berbelanja kepada kita, orang tersebut mengharapkan value dari produk yang dibelinya. Orang mengharapkan
suatu nilai untuk sesuatu yang mereka bayarkan. Inilah yang disebut dengan
value. Kita sedang menjual value,
kita menjual apa yang diperlukan oleh pembeli. Pembeli mengharapkan suatu
manfaat dan pemenuhan kebutuhan dari nilai yang kita jual.
Proses
jual beli atau transaksi akan terjadi apabila ada Value, Channel, dan Customer yang
tepat. Value atau nilai produk adalah
sebab dari datangnya pembeli kepada kita dan mau melakukan transaksi untuk
value tersebut.
Ada beberapa konsep terkait Value,
yaitu diantaranya :
1.
Ada Need atau kebutuhan, atau ada sesuatu
yang dibutuhkan
Kita
mempunyai sesuatu yang dibutuhkan orang, maka orang akan mau membeli apa yang
kita tawarkan. Jadi substansi bisnis ini Valuenya
adalah kita menyediakan apa yang dibutuhkan pembeli, bukan apa yang kita ingin
menjual. Melihat apa yang dibutuhkan
oleh market, terkadang memerlukan survey. Yang seperti apa yang dibutuhkan oleh
market, itu yang akan kita jual sebagai pemenuhan dari kebutuhan customer.
2.
Solution,
Penawar dari Problem
Kita
sebagai penjual berusaha memberi solusi kepada customer. Cobalah melihat, banyak masalah manusia yang tidak ada
solusinya. Carilah solusi dari masalah-masalah itu, dengan pendekatan bisnis.
Dengan demikian, kita akan mendapatkan uang dengan menawarkan solusi suatu
permasalahan. Saat ini, barang yang dijual di pasaran semakin beragam, produsen
menawarkan berbagai macam solusi yang mungkin pada waktu dahulu tidak
terpikirkan.
3.
Better,
Lebih baik
Pembeli
akan memilih mana yang lebih baik. Mungkin dari beberapa solusi, akhirnya
dipilih yang lebih baik, lebih balik kualitasnya, lebih baik harga, dan
sebagainya. Pada substansi nilai bisnis ini, kita melihat perhatian dari pasar
apa, jadi semua bisa laku, karena setiap market mempunyai kebutuhan dan selera
yang berbeda.
4.
Unik
, Unique
Ketika
banyak penjual dengan barang yang sama, yang banyak orang membutuhkan. Barang
tersebut juga sama-sama baik dan sama-sama bermanfaat. Maka, yang dibutuhkan
adalah keunikan dari barang tersebut. Misalnya, baju muslim anak. Sama-sama
nyaman dipakai dan harganya juga tidak jauh berbeda. Maka, yang ditawarkan
penjual barangkali adalah model yang sedang ngetren menjadi pilihan utamanya.
Setelah
melihat penjelasan tentang substansi nilai bisnis atau value, perlulah kita bertanya kepada diri kita sendiri :
- Sudahkan produk kita memberi manfaat
kepada pembeli?
· Apakah produk kita itu pantas dibeli
secara terus menerus?
· Setelah pembeli membeli produk kita,
apakah pembeli merasa puas, atau justru merasa kecewa
telah membeli produk
kita?
· Apakah kita bisa menjual jasa dengan
nilai lebih dibanding dengan yang lain?
· Adakah penjual lain bisa menjual produk
yang lebih baik dari kita dan dengan harga yang lebih murah?
Perlunya
menjaga keseimbangan antara keinginan meningkatkan omset dan keinginan
menaikkan value dari produk kita.
Jika itu bisa kita lakukan, yakinlah bahwa kita akan mampu memenangkan hati
pembeli.
Sumber
: Saputra, Rendy. 2017. Understanding
Business. Billionaire Sinergi Korpora. Bandung-Jawa Barat
0 Komentar