Sebuah
bisnis akan berkembang dengan pesat, membesar, kuat, dan kokoh ketika penjual
atau pebisnis mempunyai produk dengan value atau nilai yang kuat, value yang
menjual. Ketika produk tidak memiliki value, maka bisnis akan sulit untuk
berkembang.
Seorang
pebisnis atau penjual akan memulai bisnisnya, saran yang sering terdengar
adalah berbisnislah sesuai dengan passionmu. Itu sangat betul, karena seseorang
harus menyukai atau mempunyai rasa ketertarikan terhadap keputusannya hendak
berbisnis apa. Tidak melulu mengikuti tren yang sedang berkembang saat itu,
maka dia juga akan berbisnis sesuai tren tersebut.
Akan
tetapi jangan lupa, mengembangnya suatu bisnis berdasar dari value produk, yang
memang customer sangat membutuhkan. Itu akan menjadi nilai lebih atau value itu
sendiri dari usaha tersebut. Walaupun,
terkadang produk atau usaha tersebut bukan merupakan passion dia sebagai
pebisnis. Apa salahnya bila produknya memang memiliki nilai jual yang sangat
tinggi.
Ingatlah, sebuah bisnis harus
memiliki tiga unsur, yaitu :
1. Harus
terjadi transaksi.
2. Harus
terjadi transaksi secara terus menerus.
3. Transaksi
dalam bisnis itu harus semakin membesar.
Jadi
urutannya adalah :
TRANSAKSI à
TERUS MENERUS à MEMBESAR
1.
Transaksi
Harus Terjadi
Mengapa pembeli mau
membeli produk anda dan membayarnya? Iya, jawabannya adalah produk kita mempunyai
value. Produk kita bernilai.
Transaksi yang terjadi
antara penjual dan pembeli terjadi, karena pembeli membutuhkan produk yang kita
jual. Produk tersebut mempunyai value atau nilai yang dibutuhkan.
Pertanyaan selanjutnya,
mengapa pembeli membeli kepada kita, tidak kepada yang lain? Padahal dengan
barang yang sama, bisa jadi harga di tempat lain lebih murah. Atau bisa jadi,
dengan barang yang sama, kualitas berbeda. Sehingga penjual akan memilih
membeli kepada kita.
Contohnya, kita menjual
madu murni dengan garansi satu juta apabila palsu. Jaminan itu diberikan oleh
penjual yang memberikan harga madu dengan harga premium. Klaim akan diterima
apabila bisa menunjukkan hasil laboratorium, bahwa madu yang dijual adalah madu
palsu. Pembeli merasa yakin dan percaya dengan value dan garansi madu kita,
sehingga walaupun harganya mahal, tetap mau membelinya.
2.
Transaksi
Harus Terus Menerus.
Pembeli yang merasa puas dengan pelayanan dan value produk kita, akan datang membeli lagi kepada kita. Hal ini menjadi bukti bahwa pembeli merasa puas, dan menyukai membeli kepada kita. Ketika pembelian berulang terjadi, hal ini menandakan bahwa value produk kita impas dengan uang yang dikeluarkannya. Pembeli setuju mengeluarkan uang lagi, karena setuju dengan value atau nilai dari produk kita.
Ketika pembeli membeli madu seharga 150
ribu, ternyata madunya asli dan menyehatkan, pembeli akan merasa puas dengan
harga tersebut. Tetapi ketika menurutnya, madu yang dibelinya ternyata palsu,
pembeli akan kecewa dan tidak mau datang lagi.
Pada era digital saat ini, adalah sangat
penting bagi penjual untuk melakukan proses purna jual. Selain memiliki data
base pembeli atau pelanggan, penjual harus melakukan proses purna jual. Jadi
lakukanlah komunikasi, dan tanyakan bagaimana produk tersebut benar-benar
bermanfaat bagi pembeli. Pada waktu tertentu, tanyakan lagi untuk pembelian
selanjutnya dengan cara yang baik, sehingga pembeli merasa nyaman dan puas
dengan pelayanan kita. Ujung dari semua itu, pembeli akan melakukan pembelian
kembali dan menjadi pelanggan yang loyal.
3.
Transaksi
Harus Membesar
Transaksi harus
membesar, artinya ketika pembeli awalnya berjumlah 100 orang, selanjutnya harus
menjadi 1000 orang. Bagaimana agar proses itu terjadi?
Sebagai penjual,
bagaimana caranya agar pembeli bisa mereferensikan jualan kita kepada orang
lain, sehingga orang lain tersebut mau membeli produk kepada kita.
Orang akan lebih
percaya kepada iklan pembeli lain daripada iklan penjual itu sendiri. Seseorang
mau merekomendasikan produk yang dibelinya kepada orang lain, berarti orang
tersebut puas dengan value produk dan pelayanan penjual tersebut.
Bisa jadi pembeli tidak
hanya puas, tetapi juga mendapatkan nilai lebih yang tidak diduga sebelumnya
dari value produk kita. Sehingga disini terlihat bahwa produk tersebut menjadi alat
marketing yang sangat efektif.
Dengan demikian, suatu
produk yang bagus dan tren, bisa menjadi alat marketingnya sendiri, walaupun
tidak menjadi passion kita. Tidak ada salahnya produk tersebut menjadi salah
satu pilihan yang dapat kita jual.
Ketiga pembahasan
terkait bisnis tersebut, semua berkaitan dengan Value. Suatu produk dengan Value
yang kuat akan menyebabkan terjadi transaksi, terus menerus, dan membesar.
Nah, saatnya kita
membangun Value produk kita menjadi Strong Value yang akan membesarkan
bisnis kita.
Ternyata jalan itu
masih panjang dan berliku. Bismillah, semoga dimudahkan.
Strong Value is Strong Business
Sumber
: Saputra, Rendy. 2017. Understanding
Business. Billionaire Sinergi Korpora. Bandung-Jawa Barat
0 Komentar